Senin, November 30, 2009

Hibah 1 Miliar Dolar AS Untuk Pendidikan Dasar

By Republika Newsroom
Jumat, 06 November 2009 pukul 13:48:00


CIANJUR--Pemerintah Indonesia akan menerima hibah sekitar 1 miliar dolar Amerika Serikat untuk periode 2010-2014 mendatang atau setara dengan Rp 1 triliun. Dana hibah berasal dari European Commission sebesar 400 juta euro dan Australia Aids sebesar 400 juta dolar Australia.


''Dana yang seluruhnya hibah tersebut untuk pendidikan dasar.Ini sangat monumental karena jumlahnya tidak sedikit,'' kata Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional, Nina Sardjunani saat media gathering di Puncak, Cianjur Jawa Barat, Jumat (6/11).

Nina menjelaskan hibah tersebut saat ini sedang diproses dan mengacu pada rencana strategis Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama.''Perencanaan dan penganggaran berbasis pada kinerja,'' kata dia.

Sasaran dana hibah tersebut khususnya untuk menopang program wajib belajar sembilan tahun yang dicanangkan oleh pemerintah. Sekitar 40 juta siswa sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) serta siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah.

Di sisi lain pemerintah dalam anggaran pendapatan dan belanja negara 2010 mendatang tetap mengalokasikan dana sebesar 20% dari total APBN yang besarnya diperkirakan Rp 1.034 triliun. Atau sekitar Rp 207 triliun diantaranya untuk belanja pendidikan.

Dan sekitar Rp 19 triliun diantara dana belanja pendidikan akan dialokasikan untuk mendukung program wajib belajar sembilan tahun melalui bantuan operasional sekolah (BOS).''Terutama untuk siswa di MI.karena sebagian besar siswa miskin ada di madrasah dan kita konsern terhadap itu,'' kata dia.

Dari seluruh total siswa di tingkat sekolah dasar, kata Nina, 10% nya berada di MI. Sedangkan 20% dari siswa tingkat sekolah menengah pertama berada di MTs.

Dukungan dana dari alokasi belanja pendidikan 2010 ditambah dengan hibah diharapkan sejalan dengan rencana pemerintah untuk menangani masalah pendidikan dasar.''Untuk anak usia 7-12 tahun dan anak usia 13-15 tahun sudah bisa tertangani sampai tahun 2014,'' kata Nina. fia/ahi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar