Jumat, Agustus 21, 2009

Ramadhan yang Panas, Ramadhan yang Nyaman

Oleh Abdul Aziz | 30 Sya’ban 1430

Insya Allah, besok kita memasuki bulan Ramadhan . Bulan kesembilan dalam kalender bangsa Arab dan juga dalam kalender Islam atau Hijriah. Ramadhan yang berarti “yang sangat panas”, merupakan penggambaran yang berasal dari sistem kalender matahari bangsa Arab pra-Islam. Menurut bahasa, Ramadhan berasal dari kata Ramdha’ yang berarti panasnya terik matahari, atau cuaca yang sangat panas. Ibnu Hajar mengemukakan bahwa dari pengertian itu ada dua pendapat yang saling berkaitan. Pertama, ketika awal diwajibkannya puasa itu kepada umat Islam cuaca sedang panas sekali. Kedua, Ramadhan ini berfungsi untuk membakar dosa, karena pada bulan ini kesempatan untuk memohon ampunan Allah terbuka lebar.


Nama Ramadhan ini diberikan oleh orang-orang Arab pada bulan kesembilan itu, karena pada bulan tersebut padang pasir sangat panas oleh terik matahari. Kebiasaan mereka dalam menyerap istilah asing dengan memberikan suatu istilah yang sesuai dengan keadan pada waktu itu. Maka bulan yang terasa cuacanya sangat panas ini mereka sebut Ramadhan.

Diwajibkannya pertama kali pada musim panas ini memberikan arti tersendiri bagi umat Muslim sekarang, sebab tidak ada alasan untuk menolak kewajiban puasa itu. Pada awal diberlakukannya kewajiban puasa, Rasul dan para shahabat berpuasa dalam cuaca yang tidak ramah sama sekali , padahal sedang menahan lapar dan haus. Di negeri kita yang beriklim tropis, kelelahan itu tidak begitu terasa, berbeda dengan mereka yang tinggal di Timur Tengah.

Puasa juga terasa sangat berbeda apabila bulan Ramadhan itu jatuh pada musim dingin atau musim panas di negeri-negeri yang memiliki kedua musim tersebut. Menurut Danielle Robinson, dari Universitas Branford, melakukan puasa pada dua musim itu terasa sangat berat.

Sifat Maha Rahman dan Maha Rahim Allah sekilas terlihat bertentangan dengan perintahnya yang wajib dilakukan dalam kondisi yang sangat panas. Berpuasa pada siang hari yang panas, haus dan lapar akan terasa sangat melelahkan. Tapi Allah berfirman :

لاَ يُكَلِفُ اللّهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا

“Allah tidak akan membebani seseorang di luar batas kemampuannya.” ( QS Al-Baqarah, 2 : 286 ). Allah Mahatahu tentang kondisi manusia, sehingga puasa dalam cuaca yang panas pun masih tetap bisa dilakukan dengan baik. Apalagi bila puasanya dilakukan dengan penuh keikhlasan akan terasa nyaman.

Ketentuan hukum, bila ditinjau dari berat ringannya, terbagi menjadi dua, yaitu (1) Azimah dan (2) Rukhshah. Azimah adalah hukum syara yang pokok dan berlaku secara umum bagi seluruh mukallaf ( yang dibebani hukum ) dan dalam setiap keadaan dan waktu, seperti shalat fardlu, misalnya.

Sedangkan Rukhshah adalah peraturan tambahan yang dijalankan sehubungan dengan adanya hal-hal yang memberatkan, sebagai pengecualian dari hukum-hukum yang pokok. Dengan kata lain rukhshah merupakan keringanan dalam menjalankan suatu ketentuan. Misalnya boleh shalat sambil duduk bila tidak mampu berdiri, atau boleh berbuka puasa bagi seorang musafir.

Dalam puasa Ramadhan terdapat keringanan , bagi musafir misalnya. Ia boleh berpuasa atau berbuka. Mengenai hal tersebut para ulama berbeda pendapat. Imam Malik dan Imam Syafi’i menilai bahwa berpuasa lebih utama dan lebih baik bagi yang mampu, tetapi sebagian besar ulama bermazhab Maliki dan Syafi’i berpendapat bahwa hal ini sebaiknya diserahkan kepada yang bersangkutan. Apa pun pilihannya, itulah yang lebih baik bagi dirinya.Tetapi ada ulama yang menilai bahwa berbuka lebih baik dengan alasan, ini adalah kemudahan dari Allah. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering meminta dispensasi, ini malah ditolak. Tidak baik menolak kemudahan yang telah diberikan Allah kepada kita.

يُرِيْدُ اللّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ


”Allah menghendaki kemudahan bagi kamu dan tidak menghendaki kesulitan”. (QS Al- Baqarah, 2 : 185 ).

Selain itu, kalangan ulama Zhahiriyah dan Syi’ah bahkan mewajibkan berbuka bagi musafir dan orang yang sakit, dan wajib pula menggantinya ( qadha ) pada hari-hari yang lain.

Welcome O Ramadhan. Ramadhan mubarak 4 all ummah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar