Senin, Agustus 10, 2009

Pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam

Oleh Abdul Aziz | 19 Sya'ban 1430

Inti dari pada proses Pendidikan Agama Islam secara formal adalah pembelajaran. Sedangkan inti dari pembelajaran adalah peserta didik belajar. Oleh karena itu pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari aktivitas belajar. Sehingga dalam dunia kependidikan dikenal istilah Kegiatan Belajar Mengajar atau disingkat KBM.


Pembelajaran pada dasarnya bertumpu pada satu hal, yaitu bagaimana guru memberikan kemungkinan bagi peserta didik agar tercipta suatu kegiatan belajar yang efektif atau dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan. Jadi pembelajaran merupakan kegiatan belajar dan mengajar yang keduanya tidak bisa terpisahkan.

Pendekatan terhadap pembelajaran pada umumnya menggunakan pendekatan sistem ( system approach ). Dengan pendekatan ini pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem. ”Suatu sistem mempunyai sejumlah komponen yang saling berinteraksi dalam rangka mencapai tujuan” ( Mohamad Ali, 1984: ix).

Sistem pembelajaran mempunyai beberepa komponen, yaitu bahan, metode, alat dan evaluasi. Semua komponen itu saling berhubungan dan berinteraksi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu dalam membuat perencanaan pembelajaran harus mempertimbangkan komponen-komponen tersebut.

Sebagaimana dikemukakan di atas, pembelajaran itu merupakan kegiatan mengajar dan belajar. Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks. Tidak hanya sekedar meyampaikan informasi dari guru kepada peserta didik. Banyak kegiatan dan tindakan yang harus dilakukan untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik pada seluruh peserta didik. Oleh karena itu rumusan pengertian mengajar tidaklah sederhana, karena rumusan itu harus mencakup seluruh kegiatan dan tindakan dalam proses mengajar itu sendiri.

Mohamad Ali dalam bukunya Guru dalam Proses Belajar Mengajar menyimpulkan bahwa mengajar adalah, ”Segala upaya yang disengaja dalam rangka memberi kemungkinan bagi peserta didik untuk terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan” ( Mohamad Ali, 1984 : 3 ).

Sedangkan belajar secara umum dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku, yang diakibatkan oleh interaksi individu dengan lingkungan. Perilaku ini mengandung pengertian yang luas, yaitu mencakup pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap , dan sebagainya.

Pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap, dan sebagainya yang dimiliki seorang peserta didik tidak dapat diidentifikasi karena ini merupakan kecenderungan perilaku saja. Hal ini dapat diidentifikasi dari penampilan ( behavioral performance ). Penampilan ini dapat berupa kemampuan menjelaskan, menyebutkan sesuatu atau melakukan suatu perbuatan. Namun demikian, individu dapat dikatakan telah menjalani proses belajar, meskipun pada dirinya hanya ada perubahan dalam kecenderungan perilaku saja ( Mohamad Ali, 1984 : 5 ).

Seorang murid telah menjalani proses belajar dalam mata pelajaran PAI dengan baik apabila telah terjadi perubahan perilaku pada diri anak didik tersebut.


RUJUKAN :

Ali, Mohamad . 1984. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru


Tidak ada komentar:

Posting Komentar