Berhenti lah merokok saat Anda hamil, jika tidak ingin si jabang bayi memiliki masalah perilaku. Hasil penelitian di Inggris dan Amerika Serikat menunjukan hal itu.
Seperti termuat di Journal of Epidemiology and Community Health, para peneliti dari University of York, University of Hull, dan University of Illinois itu mengatakan, masalah perilaku itu sudah terlihat saat si anak berusia tiga tahun.
Menurut para ahli itu, racun dalam rokok merusak perkembangan otak janin. "Bertambah lagi alasan agar perempuan berhenti merokok saat sedang mengandung. Lebih baik lagi sebelum mereka hamil," kata Professor Alan Maryon-Davis, president of Faculty of Public Health.
Kesimpulan para peneliti itu tentu saja tak diambil dari sekadar bincang-bincang. Mereka melakukan survei terhadap 14.000 pasangan ibu dan anak, yang mengambil bagian dalam Millennium Cohort Study.
Untuk di Inggris, obyek studi adalah anak-anak yang lahir pada rentang waktu tahun 2000 sampai 2001.
Setelah itu para ibu dibagi menjadi dua kategori, yakni perokok ringan dan perokok berat, tergantung dari jumlah batang rokok yang dihisap para perempuan itu kala hamil.
Selanjutnya para perempuan itu disuruh mengisi kuesioner, berdasarkan penilaian mereka terhadap perilaku sang anak. Kuesioner itu berjudul Kekuatan dan Masalah (Strengths & Difficulties) untuk menentukan masalah perilaku si anak, hiperaktif atau attention deficit disorder (ADD).
Para peneliti itu juga memperhitungkan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi hasil, yakni usia ibu saat bayi lahir, tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi, kestabilan keluarga, dan problem orangtua.
Setelah semuanya dianalisa hasil yang diperoleh, ibu yang tergolong perokok ringan mempunyai kecenderungan mempunyai anak laki-laki dengan masalah perilaku sebesar 44 persen. Sementara ibu yang tergolong perokok berat kecenderungannya bertambah menjadi 80 persen.
Kedua golongan cenderung mempunyai anak laki-laki yang hiperaktif atau mengalami ADD. Sementara untuk anak perempuan, pada usia 3 tahun juga ditemukan masalah perilaku meski pun bukan hiperaktif atau ADD.
Profesor Kate Picket yang memimpin penelitian ini mengatakan, hasil penelitiannya serupa dengan penelitian sejenis, namun untuk anak usia yang lebih tua.
"Merokok saat masa kehamilan tampaknya berpengaruh langsung pada perkembangan janin, yakni pembentukan struktur dan fungsi otak, seperti ditunjukan pada percobaan menggunakan tikus," katanya.
Atau ini menjadi pertanda proses penularan antar generasi, yang terkait dengan merokok selama masa kehamilan dan problem perilaku pada anak-anak, imbuh Picket.
Sementara Maryon-Davis menambahkan, di dalam asap rokok ada 4.000 zat racun yang akan menembus tubuh ibu sampai ke otak janin, dan ada kemungkinan akan berpengarug pada kerja kimia otak. (BBC/ink)
Sumber : http://www.wartakota.co.id/read/pendidikan/15756
Selasa, 3 November 2009 | 20:26 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar