Masalah bullying di sekolah sedang jadi perbincangan di Jakarta, sejak seorang murid kelas X SMAN 82 dikeroyok oleh 30 murid kelas XII di sekolah yang sama. Lain Jakarta lain Inggris, di sana juga terjadi bullying dan menimpa seorang kepala sekolah.
Pebedaan lainnya dengan bullying di Jakata, bullying ini dilakukan lewat situs jejaring sosial Facebook sehingga kemudian muncul istilah cyberbullying. Namun karena korban cyberbullying ini kepala sekolah, maka dia dengan mudah melakukan tindakan, yakni menskors tiga muridnya yang menjadi promoter dari cyberbullying tadi.
Ya, korban cyberbullying itu adalah Elizabeth Hitch, yang menjadi kepala sekolah Beaumont School, St Albans, di Hertfordshire, Inggris. Dia menskors tiga murid setelah berkonsultasi dengan pihak pimpinan yayasan dan kepolisian setempat.
Apa sih yang dilakukan tiga murid itu? Mereka membuat grup di Facebook yang intinya membicarakan cara berpakaian sang kepala sekolah. Grup itu menarik 200 murid sekolah tersebut untuk jadi fans. Masalahnya, diskusi di grup itu malah menjelek-jelekan cara berpakain Hitch dan menggunakan kata-kata yang tak sopan. Hal itu lah yang membuat grup ini dikategorikan sebagai bullying.
Para murid dan orangtua tentu saja tidak terima dengan tindakan Hitch, dan mnuntut agar kepala sekolah tersebut menarik kembali keputusannya. "Mrs Hitch tak bisa menerima becandaan anak-anak, dan menanganinya dengan keterlaluan," kata seorang orangtua murid.
Dia melanjutkan, tindakannya itu membuat para murid marah karena masalah privasinya di luar sekolah terancam.
Para murid menumpahkan kemarahan mereka di dalam halaman grup tersebut. "Kepala sekolah menunjukkan ketidak mampuannya mentertawakan dirinya sendiri, dan siapa pun yang berpendapat dia (kepala sekolah) harus mengekang kebebasan berekspresi ini mungkin berharap agar sesuatu yang lebih lucu harus dilakukan kepada kepala sekolah," tulis seseorang yang tak menggunakan namanya (anonymous).
Yang lain mengatakan, "Tidak ada yang disebutkan di grup ini yang melanggar hukum. Tidak ada yang bersifat jahat dan memfitnah di sini. Hanya humor anak-anak sederhana."
Namun Hitch didukung oleh para stafnya, yayasan pemilik sekolah dan kepolisian setempat. Menurut wakil kepala sekolah, apa yang dilakukan anak-anak itu tergolong komunikasi yang penuh kedengkian dan menghasut yang ditujukan kepada kepala sekolah, yang bertentangan dengan aturan perilaku sekolah.
Dalam pernyataannya pihak sekolah mengatakan, apa yang tercantum di Facebook itu tak seperti yang diberitakan di mana-mana, yang menyebutkan hal-hal lucu di situs pribadi. Isinya bukan lagi becandaan dan tempatnya bukan di situs pribadi.
"Penuh pelecehan tingkat tinggi dan kata-kata tidak sopan yang ditujukan secara personal kepada kepala sekolah di situs umum," kata wakil kepala sekolah, Martin Atkinson.
Ketua dewan yayasan, John Ingamells, juga menyebut grup di Facebook itu memenuhi unsur cyberbullying. "Perilaku dan bahasa yang digunakan sama sekali tak bisa diterima dan ditoleransi di lingkungan sekolah," katanya.
Katanya lagi, tindakan Hitch sesuai dengan aturan sekolah, dan dia akan melakukan hal serupa jika cyberbullying itu menimpa murid atau staf sekolah lainnya.
Dinas pendidikan Hertfordshire juga mendukung tindakan sang kepala sekolah. "Kami mendukung tindakan kepala sekolah. Ini adalah cyberbullying dan efeknya, yang sangat penting untuk menjadi perhatian," kata jurubicara dinas pendidikan setempat. (Daily Mail/ink)
Sumber : http://www.wartakota.co.id/read/pendidikan/16518
Jumat, 13 November 2009 | 21:24 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar